PA, MA, UA, dan EU sering kali menjadi acuan perhitungan produktivitas utama sebuah alat berat. Apalagi bila anda bergerak di bidang Rental/Sewa Alat Berat, dimana produktivitas atau ketersediaan alat berat anda sering kali dijadikan acuan pembayaran oleh penyewa.
Alat berat memegang peranan penting di Perusahaan Tambang, ketersedian dan kehandalannya sangat dibutuhkan untuk mendukung operasional pertambangan. Ukuran dan kapasitas produksi
hitung kapasitas produksi setiap alat berat, agar diperoleh nilai produktivitasnya dan alokasi kebutuhan alat berat yang diperlukan pada proyek yang ditinjau. Metode perhitungan yang dipakai disini adalah metode analisis data, yang meliputi analisis tentang material dan jenis pekerjaan, alat berat ya.
Dalam penelitian ini dilakukan analisis untuk mendapatkan besarnya produktivitas, waktu, dan biaya alat berat berdasarkan data rencana dan data saat pelaksanaan untuk dilakukan perbandingan...
Produktivitas alat berat tergantung pada kapasitas bucket, bucket factor, cycle time, dan faktor koreksi produksi (Sujatmiko, 2015). Optimalisasi produksi di pertambangan bisa dilakukan dengan berbagai cara yaitu melakukan optimalisasi kemampuan produksi alat berat, efisiensi waktu kerja, dan sebagainya (Ilahi et al., 2014). Optimalisasi
Hasil MTTF yang kecil/rendah menunjukkan downtime dan gangguan pada alat berat sering terjadi. Sekilas, MTTF dan MTBF terlihat sama. Namun, ada satu perbedaan mencolok, yaitu MTTF digunakan untuk aset non-repairable sedangkan MTBF untuk aset yang repairable.
Excel untuk membantu teman-teman yang sedang mengerjakan tugas perhitungan rata-rata cycle time dan match factor.
Untuk mengukur dan memantau produktivitas alat berat, digunakan beberapa indikator utama, antara lain PA (Production Availability), MA (Mechanical Availability), UA (Utilization Availability), dan EU (Efficiency Utilization).
Pada dasarnya, cara menghitung produktivitas alat berat adalah sama, dimana periode waktu (per jam) dibagi dengan cycle time (CT) untuk selanjutnya dikalikan dengan kapasitas dari alat berat tersebut. Kemudian juga sering ditemui angka 60 dan 3600.
keserasiankerja antara alat muat dan alat angkut dapat ditentukan dengan cara menghitung faktor keserasian alat muat dan alat angkut (match factor). Perhitungan menggunakan Persamaan 5. Match factor (5) Keterangan : MF = Match factor n = Jumlah pengisian bucket Na = Jumlah alat angkut (buah/unit)